Selasa, 23 Oktober 2012

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

NAMA : RIO ENDRY FEBRIAN
NPM :  26210004
KELAS: 3EB17 

Pengertian Penalaran Deduktif 

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung. 
       1.  Penarikan simpulan secara langsung

Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.

Simpulan secara langsung:
Semua S adalah P. (premis) 
Sebagian P adalah S. (simpulan)


 2.Penarikan simpulan secara tidak langsung

Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.

Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:

  a. Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). 

 Contohnya:

  Contoh 1
 Semua manusia akan mati
 Ani adalah manusia
 Jadi, Ani akan mati. (simpulan)

b.Entimen

Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Contohnya :

  Contoh 1.
 Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
 Pada malam hari tidak ada sinar matahari
 Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.

Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan silogisme.

SUMBER :

http://fardhinisabila.blogspot.com/2012/03/penalaran-deduktif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar